Pesepak bola Timnas Indonesia Muhammad Ferrari (kiri) dan Pratama Arhan (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Laos saat pertandingan Grup B ASEAN Cup 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/agr/rwa. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Pemain timnas Indonesia Pratama Arhan meyakini hasil imbang 3-3 melawan Laos pada laga kedua ASEAN Cup 2024 di Stadion Manahan, Solo, Kamis, akan semakin mematangkan mental skuad muda tim Garuda ke depannya.
Bermain di hadapan pendukung sendiri, Arhan mengakui hasil imbang ini tak sesuai rencana. Namun, ia yakin, laga seperti ini akan membantu membentuk mental para pemain muda yang mengisi skuad Garuda di turnamen yang dulunya bernama Piala AFF ini.
“Kita bisa lihat sendiri hasil pertandingan tak sesuai yang kita inginkan. Akan kita lakukan evaluasi dan saya yakin mental akan lebih baik lagi,” kata Arhan ketika ditemui awak media setelah pertandingan, Kamis.
Dihuni oleh mayoritas pemain U-22, Indonesia menurunkan skuad termudanya sepanjang mengikuti turnamen level Asia Tenggara ini. Melawan Myanmar di laga pertama, rata-rata skuad Indonesia adalah 20,5 tahun di sebelas pertama yang diturunkan. Sementara untuk melawan Laos, rata-rata usia sebelas pertama yang diturunkan Shin Tae-yong adalah 20,9 tahun.
“Tentunya anak-anak akan melakukan yang lebih baik lagi dan semangat lagi. Mental harus ditingkatkan, kami akan memiliki mental juara kedepannya,” tutur pemain 22 tahun itu.
Permainan Indonesia pada laga ini tak kunjung membaik setelah kemenangan 1-0 melawan Myanmar pada laga pertama, Senin (9/12) lalu. Tim muda Garuda bermain kurang percaya diri karena kerap terburu-buru, salah umpan, hingga salah penempatan posisi.
Dua gol pertama Laos yang dicetak oleh Phousomboun Panyavong (10′) dan Phathana Phommathep (14′) tercipta karena kesalahan umpan dari barisan pertahanan Indonesia.
Pada jumpa pers pasca laga, Shin Tae-yong juga menyoroti kesalahan elementer skuad mudanya sebagai penyebab hasil mengecewakan melawan Laos, tim yang memiliki ranking FIFA terendah di Grup B, yaitu di ranking 186.
Ketika ditanya komentarnya melihat rekan-rekannya melakukan kesalahan, Arhan merasa itu dapat terjadi di sepak bola. Hal yang ia tegaskan adalah bagaimana segera mengevaluasi pertandingan melawan Laos untuk hasil lebih baik melawan Vietnam pada Minggu (15/12) mendatang.
“Kalau ditanya kesalahan pasti ada kesalahan, setiap pemain ada kesalahan. Ini pertandingan tim, jadi ke depannya harus evaluasi untuk memperbaiki kesalahan. Untuk laga berikutnya bisa meraih hasil lebih baik lagi,” tutup dia.