
Pesawat latih jatuh di Bogor, Jawa Barat
Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan, menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto, yang gugur dalam insiden jatuhnya pesawat latih di Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Ia berkata, kepergian Marsma Fajar menjadi luka terdalam bagi dunia pertahanan udara.
Junico mengatakan, Marsma Fajar adalah sosok berdedikasi tinggi dalam dunia pertahanan udara Indonesia. Salah satu kontribusi penting almarhum yang dikenang adalah perannya dalam Insiden Bawean pada 2003.
Saat itu, almarhum Marsma Fajar bertugas sebagai Komandan Satgas Hanudnas II yang mengomandoi langsung pengadangan terhadap dua jet tempur F/A-18 Hornet milik Amerika Serikat (AS) yang memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin.
“Beliau adalah tokoh penting dalam menghadapi pelanggaran wilayah udara oleh pesawat asing saat Insiden Bawean. Itu menunjukkan dedikasi dan ketegasan beliau dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia,” terang Junico, Senin (4/8/2025).
Tak hanya di bidang pertahanan, Marsma Fajar juga dikenal luas dalam dunia penerangan militer. Saat menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), almarhum menjadi penghubung penting antara institusi militer dan masyarakat, termasuk dengan media massa.
“Beliau dikenal sebagai sosok yang ramah dan lucu di kalangan jurnalis, termasuk di lingkungan Komisi I DPR. Kami sangat kehilangan,” ujar Junico.
Ia menegaskan kepergian Marsma Fajar bukan hanya duka bagi keluarga dan TNI AU, tetapi juga kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Nico, sapaan akrabnya, berharap dedikasi Marsma Fajar dapat dilanjutkan oleh para penerusnya.