Pasalnya, jika gagal menang, peluang Skuad Garuda melaju ke Piala Dunia 2026 akan sangat berat. Sebab, mereka hanya tinggal menyisakan 1 laga lagi.
1. Timnas Indonesia vs China
Timnas Indonesia akan menghadapi China di matchday ke-9 Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga tersebut akan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis 5 Juni 2025
Ini menjadi laga krusial bagi Timnas Indonesia. Skuad Garuda wajib menang jika ingin menjaga asa ke babak keempat kualifikasi.
Pasalnya, saat ini, mereka ada di posisi keempat dengan sembilan poin dan hanya unggul tiga angka saja dari China. China pun menghuni dasar klasemen.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi gagal menyelamatkan timnya kalah 0-5 dari Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions 2024-2025. Lantas dengan kekalahan memalukan itu, sekaligus gagal juara Liga Champions, akankan posisi Inzaghi di kursi kepelatihan Inter terancam.
Inter Milan melalui musim yang unik di 2024-2025. Berawal dari berpotensi treble winner karena kala itu masih bisa juara Liga Italia, Coppa Italia, hingga Liga Champions di awal April 2025, kini justru Inter tak meraih apapun.
1. Dari Mimpi Treble Winner hingga Puasa Gelar
Baru satu bulan lalu, tepatnya di awal April, Inter bermimpi memenangkan treble, tetapi kini mereka mengakhiri musim tanpa trofi apapun. Kepastian Inter mengakhiri musim 2024-2025 tanpa gelar apa pun terjadi setelah kalah 0-5 di Final Liga Champions melawan PSG, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.
Bermain di Allianz Arena, secara mengejutkan Inter yang dikenal memiliki pertahanan kuat justru dibuat babak belur oleh Les Parisiens –julukan PSG. Bagaimana tidak, taktik bertahan Inzaghi mampu dihancurkan oleh gol-gol Achraf Hakimi (12’), Desire Doue (20’, 63’), Khvicha Kvaratskheila (73’), dan Senny Mayulu (86’).
Kekalahan telak dari PSG, apalagi di final Liga Champions jelas menjadi pukulan keras untuk Inter, khususnya Inzaghi. Beredar rumor pelatih asal Italia itu kemungkinan ditendang karena kegagalan Inter karena tak juara apapun di musim ini.
2. Segera Dicepat?
Kendati demikian, pihak Inter tampaknya masih percaya kepada Inzaghi. Sebab Presiden Inter Milan, Beppe Marotta menegaskan takkan memecat Inzaghi usai kekalahan 0-5 dari PSG.
“Ini merupakan malam yang negatif, di mana lawan mengungguli kami di setiap area, jadi kami angkat topi kepada mereka. Namun, hasil itu tidak boleh mengubah pandangan kami terhadap musim ini secara keseluruhan, termasuk perjalanan ke Final Liga Champions,” jelas Marotta kepada Sky Sport Italia yang dikutip Football Italia, Minggu (1/6/2025)
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi membeberkan alasan timnya tumbang 0-5 dari Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions 2024-2025. Menurut juru taktik asal Italia itu, Inter kalah memalukan karena gagal bermain seperti biasa.
Ya, Inzaghi melihat Inter tak bisa mengeluarkan permainan terbaik mereka pada laga final yang digelar di Allianz Arena, Munich, Jerman, pada Minggu (1/6/2025) dini hari WIB. Alhasil, Inter dibuat babak belur lima gol tanpa balas oleh Les Parisiens –julukan PSG.
1. Inter Main Buruk
Inzaghi akui Inter bermain buruk di final melawan PSG. Ia merasa skuadnya tak bermain seperti biasa dan semua pemain Inter menyadari itu.
Selain faktor diri sendiri, Inzaghi juga melihat PSG tampil kuat. Sehingga Inzaghi merasa PSG memang layak merebut trofi Liga Champions pertama dalam sejarah klub asal Prancis tersebut.
“Kami bermain tidak seperti Inter saya, kami yang pertama kali menyadari hal itu, tetapi tidak ada yang menghilangkan kebanggaan saya terhadap para pemain atas perjalanan mereka. Kami bertemu dengan tim yang layak memenangkan pertandingan, memenangkan Liga Champions, dan mungkin merupakan tim yang lebih baik daripada kami,” jelas Inzaghi, dikutip dari Football Italia, Minggu (1/6/2025).
Menurut Inzaghi, Inter sudah bermain buruk sejak awal laga. Kebobolan cepat di menit ke-12 karena aksi Achraf Hakimi membuyarkan permainan Inter secara keseluruhan.
Alhasil Desire Doue (20’, 63’), Khvicha Kvaratskheila (73’), dan Senny Mayulu (86’) menambah pundi-pundi gol PSG dan membuat mereka menang 5-0 atas Inter. Meski kalah, Inzaghi nyatanya tetap memuji perjuangan Nerazzurri –julukan Inter.
Ya, Inter Milan harus telan pil pahit di final Liga Champions 2024-2025. Mereka harus kubur impian tambah koleksi trofi Liga Champions usai babak belur dihajar PSG.
Main di Allianz Arena, Munich, Jerman, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, pasukan Diego Simeone kalah telak dengan skor 0-5. Sejumlah faktor jadi penyebab kekalahan Inter Milan. Apa saja?
Berikut 5 penyebab Inter Milan kalah 0-5 dari PSG di final Liga Champions 2024-2025:
1. Kurang Kreatif Salah satu penyebab Inter Milan kalah 0-5 dari PSG di final Liga Champions 2024-2025 adalah kurang kreatif. Lini tengah Inter Milan sudah kacau usai ketinggalan cukup jauh bahkan saat pertandingan baru jalan 20 menit.
Hal ini membuat Inter hanya bisa menguasai bola, tetapi mereka kurang kreatif dalam membangun serangan. Sementara itu, lawan bisa mengerahkan sumber daya untuk menetralisir serangan dari Inter.
2. PSG Superior
Faktor lainnya PSG tampil superior di final Liga Champions 2024-2025 ini. Dengan pemain muda yang berenergi, PSG mengalahkan pemain berpengalaman Inter Milan dengan cara yang tak terduga.
PSG bahkan bisa memberondong gawang Inter Milan dengan lima gol tanpa balas. Gol-gol itu tercipta lewat aksi Achraf Hakimi (12’), Desire Doue (20’ dan 63’), Khvicha Kvaratskhelia (73’), dan Senny Mayulu (86’).
Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, Jumat (30/5/2025). Video berdurasi 29 detik menggambarkan ketegangan longsoran gunung yang biasa digunakan sebagai tambang batu kapur.
Anggota Badan SAR Nasional (Basarnas), Syarief menuturkan, saat ini baru empat korban yang diketahui meninggal dunia, dan 2 orang mengalami luka.
“Empat orang meninggal dunia ditemukan di dalam mobil, dan 2 lainnya di luar mobil,” kata Syarief, Jumat (30/5/2025).
Syarief mengatakan, diperkirakan masih terdapat korban yang masih tertimbun sebanyak lebih dari 10 orang.
“Kalau dilihat dari jumlah mobil dan ekskavator yang tertimbun, korban di dalam bisa lebih dari 10 orang,”
Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menangis saat mengungkap jumlah korban anak-anak Palestina di Gaza.
Duta Besar Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Riyad Mansour menangis saat menyampaikan pidato emosional pada Rabu, (28/5/2025), mendesak agar dunia internasional segera mengambil tindakan untuk menghentikan kekejaman dan pembunuhan terhadap anak-anak di Gaza oleh Israel.
Mansour menekankan bahwa warga Palestina kekurangan air, makanan dan obat-obatan akibat blokade yang diberlakukan Israel di Gaza dan menyalahkan Dewan Keamanan PBB karena tidak mengambil tindakan. Disampaikan bahwa Israel mencoba menciptakan ilusi mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, tetapi juga mengambil tindakan untuk memastikan warga Palestina tidak lagi bisa hidup di daerah kantong tersebut.
“Jika Israel menginginkan bantuan, mereka akan membuka penyeberangan dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk segera dan sepenuhnya dengan koordinasi dengan PBB, termasuk UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina),” katanya, sebagaimana dilansir Anadolu.
Dia mengatakan bahwa tindakan Israel ini adalah untuk menggusur warga Palestina secara paksa dari Gaza dengan “membunuh mereka, membuat mereka kelaparan, dan menghancurkan yang lain sehingga mereka tidak punya pilihan selain pergi jika mereka ingin hidup.”
“Rancangan dokumen sejarah yang sedang disusun dengan waktu yang terbatas, menimbulkan polemik dari beragam pihak, termasuk budayawan dan sejarawan. Dokumen sejarah ini terkesan mendelegitimasi dari berbagai sumber sejarah,” katanya, dikutip Rabu (28/5/2025).
Menurut Puti, banyak fakta-fakta sejarah yang hilang dalam rancangan naskah dokumen sejarah tersebut. Ia pun mempertanyakan akan dibawa ke mana sejarah bangsa bila penyusunan tidak proporsional dengan catatan sejarah itu sendiri.
“Seperti minimnya dan tidak proporsional catatan sejarah mengenai Konferensi Asia-Afrika. Padahal, KAA merupakan agenda fenomenal dan menjadi mercusuar sejarah bangsa Indonesia di kancah internasional yang diinisiasi Bung Karno,” ujarnya.
Padahal, konferensi yang digelar di Bandung, Jawa Barat pada 1955 itu peristiwa sejarah dunia yang dampaknya terasa hingga sekarang, seperti Gerakan nonblok hingga adanya politik bebas aktif. Hal lainnya yang juga disorot yakni, mata pelajaran sejarah tidak menjadi pelajaran wajib dalam kurikulum nasional.
Puti menegaskan, sejarah adalah identitas dan modal dalam kehidupan berbangsa yang harus ditanamkan sejak usia dini. “Karena itu, perlu dijadikan mata pelajaran wajib agar ada internalisasi nilai sejarah berbangsa bagi generasi penerus bangsa,” imbuhnya.
Karyawan MNC Group ramaikan donor darah PMI di Kebon Jeruk, Jakarta Barat
MNC Peduli bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Depok menggelar kegiatan donor darah di MNC Studios Tower II, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Selasa (27/5/2025). Ratusan karyawan MNC Group pun mengikuti dan mendukung kegiatan tersebut.
“Ini adalah kerja sama rutin yang memang biasanya dilakukan 3-4 bulan (sekali) dan ini memang kita rutin (kegiatan donor darah) dilakukan oleh MNC Peduli dan Palang Merah Indonesia. Saya rasa bagus dan kami di sini seluruh karyawan pasti mendukung karena salah satunya untuk kesehatan,” ujar Operation Director PT. Asia Media Productions, Marissa Fissa Tara di Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sela
Menurutnya, kegiatan donor darah tersebut rutin dilakukan MNC Peduli bersama PMI Kota Depok, Jawa Barat setiap 3-4 bulan sekali. Setidaknya, pada kegiatan Selasa 27 Mei 2025 ini, sebanyak 250 karyawan MNC Group melakukan donor darah.
“Targetnya kalau saya dengar untuk kemarin itu di 250 orang, tapi untuk di Kebon Jeruk (saat ini) mungkin sekitar 200-250 yah, antusiasnya cukup besar,” tuturnya.
Kabar Mama Hertina Meninggal Dibakar Prajurit TNI Hoaks! Ini Faktanya
Beredar sebuah surat terbuka yang mengatasnamakan Antonia Hilaria Wandagau menyebut TNI membakar hidup-hidup seorang perempuan bernama Mama Hertina Mirip di Intan Jaya.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan. Klarifikasi dari pihak berwenang dan masyarakat lokal menyatakan bahwa Mama Hertina meninggal akibat kekerasan yang dilakukan kelompok separatis bersenjata OPM, bukan oleh aparat TNI.
Untuk diketahui, Mama Hertina ditemukan meninggal pada 23 Mei 2025 di Kampung Dugusiga, Distrik Sugapa. Berdasarkan keterangan saksi, perempuan lanjut usia tersebut mengalami gangguan jiwa dan sering berkeliaran seorang diri di hutan. Ia terakhir terlihat hidup pada 15 Mei 2025, setelah mengungsi ke Kampung Mamba Bawah akibat ancaman dari kelompok bersenjata.
Terkait tuduhan terhadap TNI, Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan tidak ada keterlibatan prajurit TNI dalam insiden tersebut.
“Ini murni hoaks yang dirancang untuk membentuk opini sesat bahwa TNI membunuh warga Papua. Faktanya, sejak 15 Mei 2025, TNI sudah ditarik dari Kampung Sugapa Lama atas permintaan Bupati dan tokoh masyarakat setempat,” ujarnya, Senin (26/5/2025).
Diejaskannya, pada 18 Mei 2025, Mama Hertina dilaporkan hilang dari posko pengungsian. Warga menduga ia kembali ke kampung asalnya, Jaindapa. Dalam perjalanan, ia dicegat dan ditembak oleh kelompok bersenjata OPM pimpinan Daniel Aibon Kogoya, yang menuduhnya sebagai mata-mata TNI.
Sambutan Hangat Prabowo untuk PM China Li Qiang di Istana Merdeka
Presiden RI Prabowo Subianto menyambut hangat kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025). Kedua pemimpin negara akan melakukan pertemuan bilateral.
Pantauan Okezone di Istana Merdeka, Prabowo mengenakan setelan jas berwarna abu-abu dengan dasi biru bergaris. Sementara, PM Li Qiang mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan dasi merah.
Adapun delegasi Indonesia yang ikut menyambut yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono.
Selanjutnya, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Wakil Menteri Luar Negeri Armanatha Nassir, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun.
Sementara, kedatangan PM Li Qiang diiringi puluhan pasukan berkuda masuk menuju Istana Merdeka. Tampak Presiden Prabowo menunggu PM Li Qiang di halaman Istana dan langsung menyambutnya dengan hangat.
Selain itu, ratusan anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) membawa bendera Indonesia dan China ikut menyambut PM Li Qiang.
Selanjutnya, dikumandangkan lagu kebangsaan Indonesia dan China. Kemudian, kedatangan PM Li Qiang disambut sebanyak 21 tembakan meriam salvo. Rangkaian upacara penyambutan pun diakhiri dengan pengecekan pasukan.