Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga populer dengan nama Bamsoet menegaskan sikap Indonesia konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Menurut dia, Indonesia juga bersyukur bahwa saat ini semakin banyak dukungan dunia internasional terhadap Palestina, yaitu hingga Juni 2024, tercatat 145 negara dari 193 negara PBB mengakui Palestina sebagai negara.
“Peningkatan dukungan juga datang dari negara Eropa, di mana 12 dari 27 negara Eropa telah mengakui negara Palestina,” kata Bamsoet usai menerima Perdana Menteri Palestina 2019-2024 Mohammad Shtayyeh di Jakarta, Minggu.
Dia menegaskan bahwa Indonesia senantiasa mengupayakan diplomasi parlemen untuk mendorong pengakuan kedaulatan Palestina oleh negara-negara Asia, khususnya ASEAN.
Menurut dia, saat ini Indonesia dan Malaysia pada bulan Juli 20204, telah memprakarsai pembentukan Forum Parlemen Asia Tenggara untuk Kemerdekaan Palestina.
Dia mengatakan di forum multilateral, sejak tahun 2012 Palestina telah resmi disahkan sebagai negara pengamat non-anggota PBB melalui Resolusi Majelis Umum PBB, dan Indonesia menjadi co-sponsor resolusi tersebut.
“Itu memiliki makna simbolis sekaligus strategis bagi Palestina, sebagai pengakuan dunia internasional atas eksistensi negara Palestina. Sejak 30 September 2015, bendera Palestina juga secara resmi berkibar di Markas Besar PBB di New York, berkat dukungan mayoritas negara-negara anggota PBB. Tentunya termasuk Indonesia,” ujarnya.
Bamsoet mengatakan upaya melalui forum negara-negara OKI juga dilakukan Indonesia dalam mengakhiri agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Dia mencontohkan pada 11 November 2023, Presiden RI Joko Widodo menghadiri KTT Luar Biasa Gabungan Liga Arab-OKI di Riyadh yang menyepakati resolusi antara lain mendesak masuknya bantuan kemanusiaan segera, mendorong investigasi kejahatan Israel, pemberian mandat bagi menteri luar negeri RI sebagai salah satu utusan khusus Komisi Liga Arab-OKI untuk memulai proses perdamaian.
Menurut dia, sebagai tindak lanjut KTT Luar Biasa tersebut, para utusan khusus melakukan kunjungan diplomasi ke negara-negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB pada 20-22 November 2023, di antaranya Tiongkok, Rusia, Inggris dan Perancis.
“Para utusan khusus juga bertemu sejumlah pimpinan tinggi organisasi internasional seperti Sekjen PBB, Direktur.Jenderal WHO, Presiden ICRC dan Komisaris Tinggi HAM,” katanya.
Bamsoet mengatakan pada 5 Maret 2024, Indonesia kembali berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri Luar Biasa OKI.
Dalam konferensi tersebut berhasil mendesak dilanjutkannya bantuan pendanaan PBB untuk pengungsi Palestina di Timur Dekat, mendukung proses gugatan terhadap Israel pada Mahkamah Internasional yang diajukan Afrika Selatan, serta menggalang dukungan internasional untuk keanggotaan Palestina pada PBB.
Menurut dia, dukungan kepada Palestina juga direfleksikan dalam KTT ke-15 OKI yang diselenggarakan di Gambia pada bulan Mei 2024.
KTT tersebut menyepakati resolusi mengenai Palestina yang isinya antara lain mengutuk keras agresi Israel, mendesak penghentian genosida, ethnic cleansing dan kejahatan perang yang dilakukan Israel serta mendesak penghentian pasokan senjata ke Israel.
“Tanggal 26 Mei 2024 juga dilakukan pertemuan tingkat Menlu OKI-Liga Arab bersama dengan para menlu negara Uni Eropa, di Brussels. Pertemuan secara umum menyepakati pentingnya gencatan senjata dan akses bantuan kemanusiaan, serta proses politik menuju realisasi ‘two state solution’,” kata dia.
Bamsoet menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia berharap konflik di Palestina segera berakhir. Selain itu, Palestina sebagai negara yang berdaulat penuh dapat segera terwujud, serta bangkit kembali dengan pembangunan di segala bidang.
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun dan Bagian Hubungan Internasional Kelompok Fatah Palestina Zayoud Faraj.