Kebobrokan Google Dibongkar Mantan Bos Besar, Tak Disangka

FILE PHOTO: A logo is pictured at Google's European Engineering Center in Zurich, Switzerland July 19,  2018   REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

Kasus antimonopoli Google masuk babak baru. Mantan bos Google menjadi saksi dan membenarkan praktik memonopoli jaringan iklan yang dilancarkan raksasa Mountain View tersebut.

Dalam sebuah bukti di pengadilan, mantan presiden periklanan bergambar di Google, David Rosenblatt menyebutkan tujuan perusahaan untuk ‘menghancurkan’ pesaingnya. Ini dia sebutkan sebagai strategi perusahaan akhir tahun 2008 hingga awal 2009.

“Kami bisa menghancurkan pesaing lain dan itu tujuan kami,” kata Rosenblatt berdasarkan catatan pengadilan dikutip dari Reuters, Jumat (13/9/2024).

Rosenblatt bergabung dengan Google tahun 2008 dan keluar setahun kemudian. Saat itu, perusahaan mengakuisisi perusahaan teknologi iklan DoubleClick.

Dalam laporan tersebut, Rosenblatt membahas soal keuntungan teknologi di kedua sisi dan tengah pasar. Bahkan menyamakan Google dengan bursa efek London dan NYSE.

“Google menciptakan sesuatu yang sebanding dengan NYSE atau Bursa Efek London. Artinya kami akan melakukan untuk menampilkan apa yang Google lakukan pada Search,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, perusahaan harus memiliki server iklan penerbit. Jadi membuat jaringan iklan memiliki tampilan pertama pada tempat yang disediakan.

Mantan eksekutif DoubleClick Brad Bender ikut bersaksi di persidangan. Menurutnya catatan tersebut jadi ‘bacaan berharga’ saat itu.

Rosenblatt tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sekarang dia diketahui sebagai CEO 1stDibs, sebuah platform penjualan barang mewah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*