Ini Kondisi Anak Perusahaan PT Indofarma Sejak Terjadi PHK

Karyawan Indofarma Group melakukan aksi penuntutan upah Juni 2024 yang tak kunjung diterima, serta beberapa permasalahan perusahaan lainnya, di Indofarma Marketing Office, Manggarai pada Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/Bagus Pribadi

Karyawan Indofarma Group melakukan aksi penuntutan upah Juni 2024 yang tak kunjung diterima, serta beberapa permasalahan perusahaan lainnya, di Indofarma Marketing Office, Manggarai pada Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/Bagus Pribadi

PT Indofarma Global Medika merupakan anak perusahaan dari PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) yang juga bergerak dibidang farmasi. PT Indofarma Global Medika disebut turut merugi akibat perusahaan utamanya yaitu PT Indofarma (Persero) Tbk, telah menunggak pembayaran gaji karyawannya sejak Januari 2024.

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati, mengatakan saat ini PT Indofarma Global Medika sedang menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Namun, dia tidak mengetahui secara pasti bagaimana perkembangan proses dan kelanjutan dari anak perusahaan tersebut. “Sekarang lagi menghadapi PKPU, tapi saya tidak tahu hasil pastinya gitu ya karena belum ada pemberitahuan kepada kami,” ujar Meida ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Dia mengatakan, kondisi karyawan yang bekerja di PT Indofarma Global Medika juga mengalami hal yang sama. Meida berujar, para karyawan turut mengalami tunggakan gaji selama dua bulan. “Namun ada informasi yang beredar itu (PKPU) diperpanjang, namun kondisinya sama, karyawan di sana (PT Indofarma Global Medika) udah dua bulan tidak gajian, bahkan untuk mereka hanya diberikan uang kerohiman Rp 1 juta,” ucap dia.

lebih lanjut, Meida mengungkapkan, para karyawan yang bekerja di PT Indofarma Global Medika terakhir mendapatkan gaji di bulan Juli 2024. Dia mengatakan, gaji yang didapatkan itu hanya berupa dana santunan yang diberikan dari perusahaan.

“Uang kerohiman aja, uang apa itu saya enggak tahu itu uang gaji atau uang apa, tapi itu dikasihnya cuma Rp 1 juta, bulan Agustus dan September belum gajian, ini udah masuk Oktober dan bahkan kondisinya parah, itu udah banyak juga karyawannya keluar (resign),” tutur Meida.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*