Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah mengajak seluruh warga Surabaya untuk memanfaatkan program beasiswa Pemuda Tangguh secara maksimal menyusul beasiswa tersebut diprioritaskan untuk pelajar dan mahasiswa dari keluarga miskin (Gakin) supaya efektif dan tepat sasaran.
Khusus untuk beasiswa jenjang kampus atau untuk mahasiswa, beasiswa tersebut sudah dibuka. Beasiswa yang diadakan setiap tahun oleh Pemkot Surabaya ini sudah dibuka sejak 16 Januari dan akan berakhir pada 5 Februari 2025. Pendaftaran semuanya melalui online dengan membuka website: https://besmart.surabaya.go.id/.
“Program untuk mencerdaskan anak bangsa ini harus berjalan efektif. Semua warga yang berhak harus mendapat manfaat secara maksimal,” kata Laila Mufidah, Senin.
Laila mendukung penuh program intervensi Pemkot Surabaya dalam program Beasiswa Pemuda Tangguh itu. Tidak hanya membantu meraih masa depan anak dari keluarga kurang mampu, tapi program ini yang mengubah taraf hidup keluarga. Menaikkan kesejahteraan keluarga.
Setelah meluluskan pendidikan tinggi diharapkan bisa mendapat pekerjaan yang layak. Selanjutnya bisa mendongkrak ekonomi keluarga dan adik-adiknya.
“Ayo seluruh mahasiswa dan calon mahasiswa. Manfaatkan beasiswa ini,” kata Laila.
Politisi perempuan PKB ini terus mendorong agar program tersebut berjalan makin optimal. Seluruh kuota harus bisa dimanfaatkan maksimal. Tidak ada kuota yang kosong. Salah satu evaluasi tahun sebelumnya adalah masih belum termanfaatkan secara optimal.
Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kampus atau mahasiswa kadang tidak semua kuota terserap. Begitu juga jenjang SMA/SMK. Dari total kuota sebanyak 3.500 per tahun untuk jenjang kuliah dan pelajar, ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan maksimal.
“Harus makin masif sosialisasinya ke masyarakat. Benar memang era gawai akan memudahkan Informasi apa pun. Tapi yang bersangkutan bisa jadi terlewatkan. Keberadaan RT dan RW harus dimanfaatkan sebagai kepanjangan tangan Pemkot di tingkat kampung,” kata Ketua Perempuan Bangsa Surabaya ini.
Tidak hanya ketua RT dan RW yang harus menyampaikan program Beasiswa Pemuda Tangguh di setiap pertemuan warga. Namun seluruh jemaah Yasin di setiap kampung juga harus mendapat sosialisasi beasiswa ini.
Akses Pendidikan Tinggi
Laila mengingatkan bahwa setiap warga Surabaya berkesempatan mendapatkan beasiswa tersebut. Terutama warga dari keluarga Gakin jangan pernah berkecil hati. Meski dari keluarga kurang mampu bisa mendapatkan akses pendidikan tinggi.
“Asal berprestasi dan pintar, semua akan ada jalan. Mahasiswa dan calon mahasiswa dari keluarga kurang beruntung, fokus utamakan prestasi. Seluruh biaya dan kebutuhan kuliah akan dicukupi Pemkot lewat beasiswa itu,” kata pimpinan DPRD ini.
Tahun 2025 ini, Pemkot Surabaya akan membiayai total 3.500 penerima beasiswa Pemuda Tangguh semua jenjang. Khusus jenjang kuliah diperuntukkan bagi mahasiswa asli KTP Surabaya.
Beasiswa Pemuda Tangguh kuliah ini selain dalam bentuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang digratiskan, juga menerima uang saku bulanan dan uang penunjang kuliah. Besarannya Rp 500.000 per bulan dan Rp750.000 per semester.
Setiap tahun, rata-rata DPRD Surabaya bersama Pemkot Surabaya menganggarkan lebih dari Rp 60 M. Anggaran ini khusus membiayai ribuan pelajar dan mahasiswa berprestasi asli Surabaya dari keluarga kurang mampu agar meraih masa depan.
Syarat utama adalah berprestasi. Yakni prestasi akademik dengan IPK minimal 3.00. Atau prestasi non akademik. Juara tingkat kota, provinsi, maupun nasional di bidang seni, olahraga, sain, dan prestasi lainnya.
Laila menyampaikan setelah mempelajari persyaratannya cukup mudah. Yang paling pokok adalah mahasiswa asli atau ber-KTP Surabaya. Kemudian masih aktif jadi mahasiswa PTN (yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya) dan bukan penerima beasiswa instansi lain.
Dokumen yang ditunjukkan adalah IPK minimal 3.00, surat keterangan sehat, tidak menikah, mahasiswa semester 1 lampirkan rapor, melampirkan bukti prestasi baik akademik maupun nonakademik (IPK min 3.00 atau sertifikat penghargaan tiga tahun terakhir).
Pewarta: Indra Setiawan