BBM Subsidi Mendominasi, Beban Pertamina Makin Berat

SPBU Pertamina
Foto: Dok: Pertamina

Kepala Centre of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov mengungkapkan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pertamina didominasi oleh BBM subsidi. Khususnya untuk produk BBM jenis Pertalite dan Bio Solar atau solar subsidi.

Menurut Abra dominasi penjualan BBM bersubsidi oleh Pertamina ini memunculkan beberapa masalah penting. Salah satunya yakni beban keuangan bagi Pertamina, terutama terkait dengan kompensasi dari pemerintah.

“Karena kompensasi ini biasanya berat ada jeda waktu dan tentu akan berdampak terhadap cash flow perusahaan,” kata Abra dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (26/9/2024).

Kemudian masalah berikutnya yakni disparitas harga antara BBM subsidi dan non subsidi, yang memicu peralihan konsumen dari BBM non-subsidi ke subsidi. Kondisi ini lantas memperbesar beban finansial bagi pemerintah.

“Karena ada risiko terjadinya migrasi dari konsumen BBM non-subsidi ke BBM subsidi karena masih terus terjadi mekanisme subsidi terbuka,” ujarnya.

Abra membeberkan penjualan Pertalite menguasai lebih dari 80% pasar gasoline, sedangkan Bio Solar menguasai lebih dari 90% dari penjualan gasoil.

Sementara, kajian INDEF pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa ketidaktepatan penyaluran untuk solar bersubsidi mencapai 96%, sedangkan untuk Pertalite 78%.

“Jadi sebetulnya fakta dan data baik yang dikeluarkan oleh BPS maupun dari Pertamina sendiri sangat jelas menunjukkan ketidaktepatan sasaran penyaluran BBM bersubsidi ini,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*