Indonesia raih podium ARRC UB150 di Sirkuit Mandalika

Dua pembalap Indonesia Fahmi dan Riky saat swafoto usai juara di ARRC Sirkuit Mandalika kelas 150 cc, Sabtu (27/07/2024) (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Sebanyak dua pembalap Indonesia Fahmi Basam dan Riky Ibrahim naik podium pada putaran 1 Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Underbone 150cc yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Fahmi, pembalap tim Yamaha LFN HP969, yang mengawali balapan dari grid 10 besar berhasil mengalahkan rekan pembalap dari Malaysia MD Akid Azis yang finis di urutan kedua, sedangkan pembalap Indonesia Riky Ibrahim finis di urutan ketiga.

Di lintasan Sirkuit Mandalika sepanjang 4,3 kilometer dengan 17 tikungan dalam delapan putaran tersebut Fahmi berhasil mencatat waktu dengan total 15 menit 38.283 detik dan urutan kedua Akid mencatatkan waktu 15 menit 38.356 detik, sedangkan Riky Ibrahim 15 menit 38.642 detik.

Persaingan di antara pembalap cukup ketat, di mana pembalap Indonesia Aldiaz dan Dimas, sempat memimpin balapan, namun di lap terakhir Aldiaz asal NTB harus puas finis di urutan 10 besar.

Sedangkan Dimas finis di urutan 20 besar dan sejumlah pembalap lainnya di lap terakhir juga berjatuhan.

“Di sesi awal balapan saya mengalami kesulitan karena ada kendala di mesin,” kata Fahmi.

Meskipun mengalami kesulitan, Fahmi tetap berpikir positif untuk bisa menyelesaikan balapan dan tetap berusaha lebih baik di setiap putaran race.

“Saya tetap berupaya terbaik. Dua pembalap Indonesia raih podium ARRC 2024 UB150 di Sirkuit Mandalika di setiap putaran balapan dan berhasil menjadi tercepat. Terima kasih kepada keluarga dan semua yang selalu mendoakan agar bisa juara,” katanya.

Sementara itu, Riky Ibrahim menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kesempatan untuk ikut dalam ARRC 2024.

“Saya sempat mengalami trouble mesin di gigi, tetap berpikir positif dan rezeki peringkat tiga,” katanya.

Pada seri keempat Asia Road Racing Championship di Sirkuit Mandalika, NTB tersebut diikuti 94 pembalap dari 14 negara, berlangsung pada 26-28 Juli.

Pembalap tersebut berasal dari Australia, China, Jerman, Hong Kong, Indonesia, India, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Yaman.

Sementara itu kelas yang dilombakan dalam ARRC 2024 ini di antaranya kelas Asia Superbike 1000cc, kelas Supersports 600cc, kelas Asia Production 250cc, kelas Underbone 150cc.

Daftar 13 Negara yang Kena Banned Tak Boleh Ikut Olimpiade

Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani

Sejumlah negara pernah dilarang ikut berkompetisi dalam ajang Olimpiade. Sejak tahun 1920, tercatat 13 negara telah dilarang berpartisipasi dalam Olimpiade.

Alasannya beragam, mulai dari agresi perang, doping, sikap politik, atau pelanggaran peraturan Komite Olimpiade Internasional (IOC), demikian dikutip sari Al Jazeera, Sabtu (27/7/2024).

Larangan pertama datang saat Olimpiade Musim Panas 1920 yang diadakan di Antwerp, Belgia. Saat itu Jerman, Austria, Hungaria, Bulgaria dan Turki dilarang ikut Olimpiade karena peran dan keterlibatan mereka dalam Perang Dunia I.

Jerman juga kena banned dari Olimpiade 1924 di Paris, sebagai perpanjangan dari larangan sebelumnya dan konsekuensi dari Perang Dunia I.

Olimpiade Musim Panas 1948 yang diadakan di London melarang Jerman dan Jepang untuk berpartisipasi sebagai konsekuensi dari peran mereka dalam Perang Dunia II dan kehancuran yang ditimbulkannya.

Sementara Afrika Selatan dilarang dari Olimpiade 1964-1992 karena segregasi rasial sebagai akibat dari rezim apartheid.

Pada 1972, Zimbabwe, yang saat itu dikenal sebagai Rhodesia, dilarang bermain di Munich karena tekanan internasional dan protes terhadap kebijakan segregasi rasial negara itu.

Sedangkan pada 2000, Afghanistan dilarang dari pertandingan Melbourne karena sikap Taliban yang berkuasa terhadap perempuan.

Tahun ini, meski Taliban kembali berkuasa di Kabul, atlet Afghanistan tetap berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024, tetapi tidak di bawah bendera Taliban. Sebaliknya, mereka akan bersaing di bawah bendera merah, hijau dan hitam Republik Islam Afghanistan, yang digulingkan Taliban pada 2021.

Selanjutnya, Kuwait diskors oleh Komite Olimpiade Internasional pada Oktober 2015 karena campur tangan pemerintah dalam komite Olimpiade negara itu.

Akibatnya, atlet Kuwait berpartisipasi dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sebagai atlet Olimpiade independen di bawah bendera Olimpiade.

Selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Korea Utara dilarang karena keputusannya untuk mundur dari Olimpiade Tokyo 2020, dengan alasan kekhawatiran Covid-19, yang melanggar Piagam Olimpiade.

Meskipun tidak dilarang sepenuhnya dari Olimpiade 2016, banyak atlet Rusia dilarang berkompetisi di Rio karena doping yang ternyata disponsori negara. Larangan ini juga berlanjut ke Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Olimpiade Musim Panas 2020 Tokyo.

Negara-negara yang dilarang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris 2024

Rusia dan Belarus dilarang ikut Olimpiade 2024 di Paris karena keterlibatan mereka dalam perang Ukraina yang sedang berlangsung.

Pada Olimpiade 2024, hanya 15 atlet dari Rusia dan 18 dari Belarus yang akan bersaing sebagai “Atlet Netral Individu”, atau AIN, menurut data terbaru yang dirilis oleh IOC.